Minggu, 10 Agustus 2014

Peri Kecil yang Sirna (Berbahagialah dalam Kegelapan) #Part 8 - Apakah Bahagia itu Harus dengan Perpisahan?

Entah kenapa setelah mendengar bunda berbicara seperti itu refleks air mataku menetes. Entahlah apa yang harus aku rasakan, entahlah. Ketika Tuhan telah mendengarkan doaku ketika Tuhan pun telah mengabulkannya, aku tak tahu harus bersikap seperti apa. Rasanya aneh. Yayaya ini adalah impianku sejak ya mungkin sejak aku lahir tapi... tapi bunda? Aku terlanjur begitu mencintai bunda. Aku begitu mencintai bunda. Dan Tuhan... mengapa saat ini? Mengapa saat aku mulai ingin selamanya berada disamping bunda. Tuhan.. mengapa?

Tanpa sadar, bunda yang sedari tadi menatapku dan menyaksikan tetesan air mataku membasahi pipiku mendekapku lembut. Membawaku ke dalam pelukannya. Seraya membisikkan kata-kata cinta untukku.
"Sirna... Bunda tahu, bunda paham berat rasanya unutk kita berpisah. Tapi sayang ini impianmu. Ini juga yang terbaik untukmu. Karena kamu harus sembuh sayang." Bunda melepaskan pelukan hangat itu dan menatapku dalam dalam. "Sayang, kamu pasti bahagia. Karena bunda pun akan sangat bahagia ketika kamu sembuh, kamu terlepas dari semua penderitaanmu."
"Tapi bun.. da..." Tangisku memuncak, tangisku memecah kata-kata yang ingin aku ucapkan. "Tapi bun.. da..., Apakah baha..gia itu harus de..ngan perpisa..han?"
"Sini sayang.." Bunda kembali memelukku erat, air matanya menetes tak kuasa menahan kesedihannya.

*****
"Sirna.. kamu sudah sadar?" tanya ibu Maria
"Ibu... hmm bunda mana? Aku.. di rumah sakit ya?"
"Iya sayang.. bundamu sudah pulang. mulai hari ini kamu tinggal bersama ibu ya, ibu akan berikan perawatan yang terbaik untuk kamu. Oh ya.. minggu depan kita akan ke Singapura untuk perawatanmu. makanya kamu harus cepat pulih ya.. bangkitkan lagi semangatmu sayang." Ibu Maria mengecup keningku dengan penuh cinta. aku hanya bisa terdiam dan menangis, aku bisa merasakan betapa Ia tulus mencintaiku dan ingin merawatku.

Aku menatap ke luar jendela, sambil berfikir dan entah mengapa aku teringat dengan dua orang itu, dua orang yang aku cintai. Bunda, dan.. Dokter Arshi..
"Apakah bahagia itu harus dengan perpisahan?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar