Senin, 15 Desember 2014

Peri Kecil yang Sirna (Berbahagialah dalam Kegelapan) #part3 - Kembali Berperang

Sesaat malam menjamu suasana gundahku malam itu. Beberapa hal yang terjadi minggu-minggu ini sempat membuatku kehilangan asa dan harapan. Aku yang berharap mendapat satu lagi kebahagiaan pun harus mengubur harapan itu dalam-dalam. Hari Senin kemarin ada sepasang suami isteri yang ingin mengadopsi anak perempuan seusiaku. Tetapi mereka tidak sama sekali menengokku. Aku yang berharap saat itu nyaris mengalami trauma. Mengapa hanya mereka yang bertubuh sempurna yang bisa merasakan kebahagiaan? Mengapa teman-temanku bisa mendapatkan orangtua sekalipun hanya orangtua angkat. Mengapa Tuhan? 

Sedangkan setiap waktu yang aku miliki aku gunakan untuk terus memohon kepada Mu yang Maha Agung. 

Dan hari ini, aku akan memeriksa keadaanku ke dokter bersama Bunda Lina. Satu minggu ini juga keadaanku turun, jauh dari stabil. Kerap kali aku mimisan, pusing, hingga pingsan. Entahlah apalagi yang terjadi pada diriku. Mungkin penyakitku ini bertambah atau mungkin aku sudah dekat dengan kematian. 
Biarlah. 

Aku pergi ke Dokter Gunawan yang menjadi dokter langgananku sedari dulu. Aku dibantu bunda menaiki kursi roda dan didorongnya aku hingga halaman depan, kemudian Pak Karjo membantu bunda menuntun dan menaikkanku ke dalam mobil milik yayasan. 

Sekitar pukul 10.48 aku tiba di kediaman Dokter Gunawan dan bunda langsung memberi tahu kondisiku. 
"Ia dok, belakangan ini Sirna sering mendadak pusing lalu mimisan disusul dengan pingsan. Kira-kira ada apa ya?" 

"Baiklah, lebih baik Sirna di bawa ke laboratorium untuk cek darah, ini surat rujukan dari saya, setelah itu hasilnya bawa lagi kesini. Atau begini saja, ibu dan kamu pergi ke rumah sakit, check up juga periksa darah baru setelah itu ibu bisa konsultasi lagi pada saya." ujar Dokter 
Gunawan 

"Baiklah kalau begitu kami permisi dok, terima kasih." 

Ada apa lagi ini Tuhan? Mengapa harus check up? Periksa darah? Kasihan bunda, aku yang sakit bunda yang repot. 

Hari itu juga aku mengikuti saran dokter, aku check up, periksa darah dan semacamnya. Tiga hari kemudian hasilnya pun keluar. Dan aku langsung konsultasi pada Dokter Gunawan. 

"Sirna, menurut hasil ini kamu terkena leukimia yaitu suatu keadaan di mana tubuh kamu memproduksi terlalu banyak sel darah putih. Biasanya ada faktor keturunan. Dan pengobatannya bisa menggunakan sumsum tulang belakang orangtua kandung kamu. Tapi bisa juga dengan alternatif lain seperti menjalani terapi. Kamu harus ingat jangan sepelekan penyakit ini, karna sangat berbahaya." 

Aku terdiam, sepanjang perjalanan pulang terngiang kata leukimia serta perkataan dokter tadi. 

Tuhaan, aku harus kembali berperang dalam peperangan yang belum aku menangkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar