Dari perasaan yang teramat memilukan
Tertutur sebuah ungkapan kekecewaan
Terbalut perasaan yang tak karuan
Memecah batasan kesunyian
Pada senja yang tak jua usai
Setangkai Flamboyan di ujung jalan sana
Meminta, memohon pada setiap orang yang melangkahinya
Untuk sekedar memercikan setetes atau dua tetes kehidupan
Tanpa adanya keinginan yang berlebihan
Untuk sekedar memberinya harapan
Agar mampu hidup di tengah kesengsaraan
Setangkai Flamboyan yang kini menjadi layu
Menengadahkan kelopaknya ke atas
Pada senja yang tak jua usai
Ia titipkan kebahagiaan yang semu
Pada setangkai Flamboyan yang kini telah mati
Kecantikannya terlambat disadari
16 Desember 2014
Devina Gary Oktiana
Tertutur sebuah ungkapan kekecewaan
Terbalut perasaan yang tak karuan
Memecah batasan kesunyian
Pada senja yang tak jua usai
Setangkai Flamboyan di ujung jalan sana
Meminta, memohon pada setiap orang yang melangkahinya
Untuk sekedar memercikan setetes atau dua tetes kehidupan
Tanpa adanya keinginan yang berlebihan
Untuk sekedar memberinya harapan
Agar mampu hidup di tengah kesengsaraan
Setangkai Flamboyan yang kini menjadi layu
Menengadahkan kelopaknya ke atas
Pada senja yang tak jua usai
Ia titipkan kebahagiaan yang semu
Pada setangkai Flamboyan yang kini telah mati
Kecantikannya terlambat disadari
16 Desember 2014
Devina Gary Oktiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar